Tugas 1 Merangkum 5 Jurnal Komputasi Modern
Oleh Catur Sapputro 51418507
Jurnal
pertama :
FPGA
Implementations for Data Encryption and Decryption via Concurrent and Parallel Computation:
A Review
Implementasi
FPGA untuk Enkripsi dan Dekripsi Data melalui Komputasi Serentak dan Paralel:
Tinjauan
Dalam
beberapa hari terakhir, peningkatan jumlah pengguna Internet dan jaringan
nirkabel telah membantu mempercepat kebutuhan mekanisme enkripsi dan perangkat
untuk melindungi berbagi data pengguna di jaringan yang tidak aman. Keamanan,
integritas, dan verifikasi data dapat digunakan karena fitur-fitur ini. Dalam
enkripsi lalu lintas internet, chip blok simetris memainkan peran penting. Data
Encryption Standard (DES) dan Advanced Encryption Standard (AES) memastikan
enkripsi privasi yang mendasari standar perlindungan data. DES dan AES
menyediakan keamanan informasi. DES dan AES memiliki perbedaan yang
diperkenalkan di kedua perangkat keras dan aplikasi. Implementasi perangkat
keras DES dan AES memiliki banyak keuntungan, seperti peningkatan kinerja dan
peningkatan keamanan. Makalah ini memberikan studi lengkap tentang implementasi
oleh DES dan AES dari array gerbang pemrograman lapangan (FPGA) menggunakan DES
dan AES. Karena FPGA dapat didefinisikan hanya sebagai satu misi, komputer
lebih unggul dari mereka.
Makalah ini
membahas pendekatan aktif untuk mengembangkan arsitektur FPGA Encryption/Decryption.
Bergantung pada penelitian yang ditinjau, dapat disimpulkan bahwa berbagai
mekanisme aktif memiliki peran penting dalam Implementasi FPGA untuk Enkripsi
dan Implementasi Data. Bidang-bidang ini Pemecahan Kode, Enkripsi Aplikasi
Telekomunikasi, Enkripsi Gambar, Enkripsi DATA, dan Proses Dekripsi dan
Keamanan dalam Protokol TCP/IP. Ada juga teknik yang kuat di area ini, seperti
Enkripsi Data Chaotic, RC6-Cascade, algoritma A5/3, (RLFSRL)Algorithms,
(LUKS)Algorithms. Saat ini, para peneliti bekerja lebih ke bidang Enkripsi
Gambar dan Enkripsi dan Dekripsi DATA. Oleh karena itu, bingkai atau sistem
Keamanan FPGA yang efisien telah dikembangkan, seperti yang membuat Usulan dan
mendemonstrasikan metode komunikasi enkripsi data yang andal dan aman,
komputasi kinerja tinggi, dua sistem berdasarkan FPGAHPC, FPGA kecepatan tinggi
yang baru, daya rendah memristor 4 dimensi kacau. sistem, berdasarkan Sistem
Xilinx. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa Algoritma AES merupakan teknik yang
paling cocok untuk Enkripsi dan Dekripsi. Baik AlgoritmaChaotic-AESdan Runtime
Linear Feedback Shift Register Logic(RLFSRL)Algoritma cocok untuk Enkripsi
Gambar. Pada saat yang sama, algoritma A5/3 efisien untuk Enkripsi Aplikasi
Jaringan Seluler.
Jurnal kedua
:
Penerapan
Algoritma Evolution Strategies Dalam Permasalahan Vrptw Pada Optimasi
Pendistribusian Pupuk
Distribusi
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran.
Distribusi adalah proses pemindahan barang yang dilakukan oleh pemasok barang
menuju konsumen. Prosesdistribusi yang tidak terencana dapat menyebabkan kerugian
bagi pihak distributor maupun pengecer. Untuk meminimalisir terjadinya kerugian,
dibutuhkan suatu sistem yang dapat menentukan rute pengiriman dengan
mempertimbangkan jarak tempuh dan waktu pelayanan dengan kapasitas angkut yang
terbatas. Vehicle Routing Problem with Time Windows(VRPTW) merupakan jenis
permasalahandalam penelitian ini. VRPTWmembutuhkan proses komputasi yang besar
untuk menghasilkan kualitas solusi yang baik.Oleh karenaitu dibutuhkan metode
dalam menyelesaikan permasalahan VRPTW. Algoritma Evolution Strategiesmerupakan
salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk mencari solusi dari
permasalahan tersebut.Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilaifitnesstertinggi
yaitu 0,52421dengan parameter ukuranpopulasi sebesar 100, ukuran offspring
sebesar 10, ukuran generasi sebesar 100, dan ukuran SP sebesar 5,00. Sedangkan
nilai fitnessterendah yaitu 0,45145dengan ukuran populasi sebesar 100, ukuran
offspringsebesar 1, ukuran generasi sebesar 50, dan ukuran SP sebesar 3,00.
Algoritma ES
dapat diterapkan dalam permasalahan VRPTW dengan memperhitungkan aspek jarak, waktu,
jumlah pemesanan, serta jumlah kendaraan yang tersedia. Algoritma ES
merepresentasikan id sumber dan toko tujuan dengan representasi permutasi integer
menjadi sebuah gen. Semakin besar parameterukuran populasi, offspring dan generasi
yang diinputkan, maka semakin besar pula peluang keluarnya kualitas solusi yang
lebih baik. Karena semakin banyak variasi solusi yang dihasilkan.Namun tidak menutup
kemungkinan terjadinya kualitas solusi yang dihasilkan, dikarenakan oleh sifat
randompada ES tersebut.
Jurnal
ketiga :
An augmented
self-adaptive parameter control in evolutionary computation: A case study for
the berth scheduling problem
Kontrol
parameter adaptif mandiri yang diperbesar dalam komputasi evolusioner: Studi
kasus untuk masalah penjadwalan tempat berlabuh
Permintaan
perdagangan lintas laut internasional telah meningkat secara substansial selama
tiga dekade terakhir dan diperkirakan akan terus meningkat selama tahun-tahun
mendatang. Terminal container laut, sebagai simpul penting dalam rantai
pasokan, harus dapat berhasil mengatasi peningkatan volume permintaan.
Penjadwalan berth dapat secara signifikan mempengaruhi throughput umum terminal
container laut. Pada penelitian ini diusulkan model matematika mixed-integer
linear programming untuk masalah penjadwalan dermaga, yang bertujuan untuk
meminimalkan penjumlahan biaya tunggu, biaya penanganan, dan biaya keterlambatan
keberangkatan kapal yang akan dilayani di terminal container laut. Algoritma
Evolusi yang inovatif dirancang untuk memecahkan model matematika yang
dikembangkan. Algoritme solusi yang diusulkan bergantung pada strategi kontrol
parameter adaptif mandiri yang ditambah, yang dikembangkan untuk mengubah
parameter algoritmik secara efektif selama proses pencarian. Kinerja algoritme
yang dirancang dievaluasi terhadap sembilan algoritme alternatif berbasis
metaheuristik, yang telah sering digunakan untuk penjadwalan dermaga dalam
literatur operasi terminal container laut. Hasilnya menunjukkan bahwa
semua algoritma yang dikembangkan memiliki tingkat stabilitas yang tinggi dan
mengembalikan solusi kompetitif pada konvergensi. Eksperimen komputasi juga membuktikan
keunggulan dari Algoritma Evolusi adaptif mandiri yang dirancang lebih dari
algoritma alternatif dalam hal indikator kinerja yang berbeda.
Jurnal
keempat :
Implementasi
Komputasi Paralel GPU pada Algoritme Cellular Automata Menggunakan CUDA
Perkembangan
industri videogamemodern ini berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan
industri ini juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dan waktu
produksi dari produsen videogame, mengingat kompetisi dalam industri ini akan semakin
ketat. ProceduralContentGeneration(PCG) merupakan inovasi yang cukup cocok
untuk situasi tersebut. Dalam dunia PCG banyak sekali algoritme yang dapat
digunakan, salah satu contoh algoritmeyang sering digunakan adalah algoritme
cellularautomata(CA). Namun CA memiliki masalah pada efisiensi, masalah tersebut
dapat diatasi dengan menggunakan komputasi paralel. Dalam penulisan ini komputasi
paraleldiimplementasikan menggunakan teknologi CUDA®. Namun muncul permasalahan
lain, yaitu hasil map dari CA tidak selalu dapat dimainkan, permasalahan
tersebut dapat diatasi dengan menggunakan algoritme floodfill. Pada penelitian
ini, implementasi dilakukan secara bertahap yaitu implementasi CA CPU, CAGPU,
dan FloodFill. Kemudian implementasi dari CA akan diintegrasikan ke dalam
gameengineUnity®, kemudian dilakukan implementasi permainan. Implementasi
permainan dilakukan dalam gameengineUnity® menggunakan Bahasa pemrograman C#.
Kecepatan waktu komputasi algoritme akan diuji untuk mengetahui performa baik CA
CPU, CA GPU dan FloodFill. Berdasarkan dari hasil pengujian algoritme CA pada
GPU memiliki performa hingga 227 kali lebih cepat dibandingkan CA CPU. Selain
itu algoritme floodfillyang digunakan dalam penelitian ini memiliki waktu komputasi
yang sangat tinggi, sehingga ukuran mapyang dapat diimplementasikan terbatas.
Komputasi paralel
GPU menggunakan CUDA® dapat diimplementasikan untuk algoritme cellular automatadengan
baik. Untuk mengimplementasikan komputasi paralel GPU pada cellular
automatauntuk membuat mapleveldari permainan, langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan desain permainan yang cocok menggunakan hasil pembangkitan konten
menggunakan algoritme cellular automata. Kemudian dilakukan implementasi
algoritme cellular automatamenggunakan CPU, setelah diperoleh hasil yang sesuai
maka dilakukan implementasi algoritme cellular automatamenggunakan CUDA®. Hasil
akhir berupa data map dari level permainan. Data tersebut kemudian akan
digunakan untuk membuat levelpada gameengineUnity®.
Jurnal
kelima :
Implementasi
Komputasi Paralel untuk Optimalisasi Komputasi pada Aplikasi Transliterasi
Huruf Latin ke Aksara Jawa
Aksara jawa
merupakan salah satu warisan leluhur bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Aksara jawa kini semakin ditinggalkan, karena tulisan latin lebih sering
digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini diperburuk oleh sulit diterimanya
pembelajaran baca tulis aksara jawa dikarenakan metode pembelajaran yang kurang
menarik contohnya pembelajaran yang terpusat pada guru. Salah satu solusi untuk
untuk penyelesaian permasalahan ini adalah dengan aplikasi transliterasi aksara
latin ke aksara jawa interaktif. Aplikasi dari hasil penelitian transliterasi
huruf latin ke aksara jawa telahbanyak dihasilkan, antara lain JawaTex,
Hanacaraka, dan Pandawa. Dari ketiga aplikasi tersebut ditunjukkan bahwa
aplikasi Pandawa dengan metode decision treemempunyai tingkat keakurasian
paling tinggi. Namun demikian, waktu komputasi yang dibutuhkan oleh metode
dalam aplikasi ini juga paling tinggi daripadadua aplikasi lainnya. Hal ini
berbanding lurus dengan banyaknya teks yang ditransliterasikan, semakin banyak
teks yang ditransliterasikanmaka akan semakin lamapula waktu prosesnya. Penelitian
ini bertujuan untuk mempersingkat waktu komputasi aplikasi Pandawa dengan metode
komputasi paraleltanpa modifikasi algoritma decision tree. Komputasi paralel diimplementasikan
dengan multithreadpada pemrograman javauntuk melakukan proses transliterasi
huruf latin ke aksara jawa secara simultan. Dari pengujian diperoleh hasil bahwa
implementasi multithread pada metode decicion treeuntuk transliterasi huruf latin
ke aksara jawa ini berhasil dapat mengurangi waktu komputasi rata-rata hingga
97.05%.
Komputasi paralelmodel pemrograman multithreaddapat diterapkan untuk mempercepat waktu komputasi pada aplikasi transliterasi huruf latin ke aksara jawa. Implementasi komputasi paralel pada aplikasi transliterasi huruf latin ke aksara jawa ini dapat menghemat waktu proses sebesar 97,05%.
Sumber:
- Adil Yazdeen, A. ., Zeebaree , S. R. M. ., Mohammed Sadeeq, M., Kak, S. F. ., Ahmed, O. M. ., & Zebari, R. R. (2021). FPGA Implementations for Data Encryption and Decryption via Concurrent and Parallel Computation: A Review. Qubahan Academic Journal, 1(2), 8–16. https://doi.org/10.48161/qaj.v1n2a38
- Natania, L., Wihandika, R., & Suprapto, S. Penerapan Algoritma Evolution Strategies Dalam Permasalahan VRPTW Pada Optimasi Pendistribusian Pupuk. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 2, no. 10, p. 3744-3750, peb. 2018. ISSN 2548-964X https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/2722
- Masoud Kavoosi, Maxim A. Dulebenets, Olumide F. Abioye, Junayed Pasha, Hui Wang, Hongmei Chi, An augmented self-adaptive parameter control in evolutionary computation: A case study for the berth scheduling problem, Advanced Engineering Informatics, Volume 42, 2019, 100972, ISSN 1474-0346, https://doi.org/10.1016/j.aei.2019.100972.
- Ma'rufi, M., Cholissodin, I., & Jonemaro, E. Implementasi Komputasi Paralel GPU pada Algoritme Cellular Automata Menggunakan CUDA®. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 3, no. 4, p. 3880-3887, jan. 2019. ISSN 2548-964X. https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/5053
- Syauqi, Ala & Hidayah, Anis. (2018). Implementasi Komputasi Paralel untuk Optimalisasi Komputasi Pada Aplikasi Transliterasi Huruf Latin ke Aksara Jawa. Jurnal Online Informatika. https://doi.org/10.15575/join.v3i1.179
Tidak ada komentar:
Posting Komentar