Halaman

Senin, 19 November 2018

PERTENTANGAN SOSIAL dan INTEGRASI MASYARAKAT


          



          A.       PERTENTANGAN SOSIAL
Pertentangan sosial merupakan suatu penyimpangan yang biasanya didasari oleh kesalah pahaman. Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari sebagai contohnya : tawuran, peperangan antar suku dan juga kekerasan dalam rumah tangga semua , semua itu hanya ingin memuaskan keegoisan masing-masing yang ingin memenangkan dirinya sendiri. Yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari ini adalah tawuran, tawuran biasanya dilakukan hanya karena saling ejek satu sama lain, untuk memperoleh kebanggaan tersendiri. Hal tersebut dapat dihilangkan dengan cara percaya satu sama lainnya, terbuka, saling pengertian dan semua itu dapat di tanamkan dari kecil agar tidak mudah salah paham terhadap orang lain.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial:
1.    Rasa Iri antara individu,negara, dan masyarakat
2.    Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan
3.    Banyak adu domba antara politik,agama,suku serta budaya

B.       INTEGRASI
Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata social.
1.    Faktor Internal : kesadaran diri sebagai makhluk social tuntutan kebutuhan jiwa dan semangat gotong royong.
2.    Faktor External : tuntutan perkembangan zaman persamaan kebudayaan terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama persaman visi, misi, dan tujuan sikap toleransi adanya kosensus nilai adanya tantangan dari luar.


           C.       KEPENTINGAN (UMUM, DIRI SENDIRI)
Kepentingan adalah kebutuhan individu/kelompok. Banyak pula yang berpendapat kepentingan adalah dari timbulnya sikap dan tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Dilihat dari jenisnya kepentingan dibagi 2:
1.    Kepentingan umum: Kepentingan yang berdasarkan kepentingan/kebutuhan banyak orang. Seperti pemerintah menurunkan harga bbm. Yang jika di lihat dari positifnya itu adalah kepentingan umum, yaitu masyarakat/warganya.
2.    Kepentingan diri sendiri: Kepentingan diri sendiri adalah kepentingan/kebutuhan sesuai keinginan diri sendiri/individu. Kepentingan diri sendiri seperti makan, minum, membeli hp baru, dll. Yang hanya untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan individu.

           D.       PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ENTOENSTRISME
1.      Prasangka
Prasangka adalah suatu pemikiran yang bisa bersifat baik ataupun buruk, prasangka buruk seringkali menimbulkan konflik/pertentangan. Sebaiknya kurangilah berprasangka buruk terhadap orang atau sesuatu, agar kita dapat menghindari konflik/pertentangan.
2.      Diskriminasi
merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasiDiskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.

3.      Etnosentrisme
Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita. Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral.” Etnosentrisme membuat kebudayaan kita sebagai patokan untuk mengukur baik-buruknya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan budaya kita. Ini dinyatakaan dalam ungkapan : “orang-orang terpilih”, “progresif”, “ras yang unggul”, dan sebagainya. Biasanya kita cepat mengenali sifat etnosentris pada orang lain dan lambat mengenalinya pada diri sendiri.
Sebagian besar, meskipun tidak semuanya, kelompok dalam suatu masyarakat bersifat etnosentrisme.

          E.     PERTENTANGAN SOSIAL DAN KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :
1.    terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
2.    Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
3.    Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan :
a.    pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk adanya pertentangan, ketidakpastian atau emosi dan dorongan yang antagonistic dalam diri seseorang.
b.    pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan, nilai-nilai dan norma, motivasi untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
c.    pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma dimana kelompok yang bersangkutan berada golongan yang berbeda dan integrasi sosial masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu di persatukan oleh sistim nasional negara indonesia. aspek” kemasyarakatann yang mempersatukannya antara lain :
a.       Suku bangsa dan kebudayaannya
b.      Agama.
c.       Bahasa,
d.      Nasion Indonesia


           F.     INTEGRASI MASYARAKAT
masalah besar yang di hadapi indonesia adalah sulitnya itegrasi antara 1 dengan yang lainnya. masyarakat” yang ada di indonesia mereka tetap hidup berdampingan pada kemajemukannya,
berikut adalah beberapa variabel yang dapat menghambat integrasi :
a.    Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai miliknya
b.    Isu asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga Negara indonesia asli dengan keturunan lain
c.    agama, sentimen agama dapat di gerakkan untuk mempertajam kesukuan.
d.   prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang golongan tertentu.

            G.    INTEGRASI NASIONAL
Apa itu integrasi nasional?
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Contoh-contoh penghambat integrasi nasional :
1.    Perbedaan kepentingan, dengan masyarakat yang majemuk tentu akan menimbulkan pula perbedaan kepentingan antara yang satu dan yang lain, dan bila tidak disikapi secara dewasa hal ini juga dapat menimbulkan gesekan gesekan masyarakat.
2.    Diskriminasi, adalah perlakuan yang tidak adil dan memihak hanya kesatu pihak saja
3.    Masih berkembangnya paham ethosentris, yaitu paham yang menganggap budayanya adalah yang paling unggul dan merendahkan budaya yan lainnya.
4.    Masih maraknya isu keagamaan dan saling menjelek-jelekkan antara agama yang satu dan yang lainnya,
5.    Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan
6.    Bhinneka tunggal ika hanya sebatas wacana namun tidak pernah diterapkan atau di praktekkan.

Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :
1.    Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
2.    Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
3.    Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
4.    Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
5.    Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
6.    Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan negara demi terciptanya kedamaian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar